Kisah, Cerita, Cerpen, Story, Short Story, Storiette, Inspiration, Inspirasi, Mengharukan, Motivasi, Renungan, Dibalik Kisah, Haru, Sedih, Gembira, Cinta, Kasih
Kisah nyata ini berasal dari negeri China. Kisah ini menceritakan tentang kehidupan wanita miskin 'Lou Xiaoying'. Ketika suaminya meninggal tahun 1972, Lou Xiaoying yang telah berusia 71 tahun, terpaksa menopang sisa hidupnya sebagai pemulung sampah.
Setiap pagi dia telah berada di tempat pembuangan sampah yang menggunung, mencari benda apa saja yang dapat dijual. Namun di tempat inilah ia kemudian menemukan sampah yang sangat bernilai.
Pada suatu pagi, ketika sedang mencari sampah, ia menemukan sebuah kardus yang berisikan seorang bayi perempuan. Bayi itu telah sedemikian lemahnya, hanya dibungkus sebuah handuk.
Xiaoying pun dengan cepat mengendongnya dan membawa bayi itu pulang ke rumahnya yang sangat kecil. Ia tidak mengerti mengapa begitu tega ibunya membuang bayinya, tetapi ia yakin ini pasti adalah bayi diluar nikah, atau tiada biaya untuk menghidupinya.
Tidak lama setelah bayi pertama ia temukan, kembali ia menemukan bayi buangan lainnya, nenek ini tetap saja membawanya pulang untuk dirawat. Ia rela bekerja lebih berat dan lebih lama demi untuk menghidupi bayi-bayi itu. Ia orang yang sangat peduli dimana orang lain tidak peduli.
Ternyata membuang bayi dalam kardus telah menjadi trend di China, dalam 17 tahun, Xiaoying berhasil memungut 30 bayi, ia membawa pulang semua bayi itu untuk dirawat.
Dapat dibayangkan betapa berat beban yang dipikulnya sendiri. Masih beruntung, beberapa anak yang telah tumbuh sehat dan besar, diadopsi oleh keluarga lebih mampu.
Akhirnya perjuangan nenek Xiaoying untuk menghidup bayi-bayi buangan diketahui oleh wartawan. Kisah itu kemudian menyebar ke seluruh China, bahkan dunia.
Wartawan yang datang mewawancarai Xiaoying yang telah terbaring lemah di rumah sakit, di usianya yang ke-88, sebelum menghempus napas terakhirnya, ia masih sempat berkata, “Saya tidak mengerti mengapa orang-orang tega meninggalkan bayi selemah itu terbaring diantara sampah di jalan. Bayi-bayi tersebut adalah makhluk hidup yang berharga, mereka seharusnya mendapat kasih sayang dan cinta. Saya sangat bersyukur semua bayi-bayi dapat dibesarkan dengan sehat dan bahagia. Saya yakin mereka akan menjadi orang yang berguna".
Kisah ini sungguh menyadarkan banyak orang bahwa untuk kebaikan hati seseorang tidak dapat dinilai dengan materi.
Seorang pemulung sampah yang kehidupannya sulitpun bisa memiliki hati semulia emas. Inilah kebesaran hati Tuhan yang kadang tak mampu dirasakan semua orang.
Author: Unknown.
Ketik Sumber: didekatNya.
COMMENTS